Para calon readers *lebay ya?* jangan lupa, sebelum nutup halaman ini dan yang udah selesai baca, dikasih komentar dong :o kan lumayan tuh bikin author seneng atau bahkan sedih (?)
Oiya, ini aku buain cover baru loooh~ bagus gak? mian jelek :( Soalnya aku pengen bikin cover yang ada Minho nya >,< hehe..
POKOKNYA YANG GAK MAU COMMENT
GAK USAH BACA! *kejem ya? -_- haha
diingetin lagi nih! COMMENT! *haha ga nyelow
hehe.. okay, yuk langsung scroll ke bawah :D
(cover by adlina @koreanshine)
Title: Remember Me, "Kim Sang Bom" (part 5)
Author: Tasyadas
Cast: Kim Bum, Kim So Eun, Minho SHINee, Suzy miss A
Genre: Sad Romance
Belpun
berbunyi, menandakan sudah waktunya pergantian jam pelajaran. Seongsaengnim mengakhiri pelajarannya dan keluar
dari kelas.
Terlihat jelas bahwa So Eun kini
sedang murung
karna kejadian setelah istirahat tadi dan kini ia sedang merenungi
nasibnya. Minho yang melihatnyapun kebingungan dan langsung bertanya
kepada So Eun.
“Hya, So Eun kau kenapa? Aku melihat dari
tadi kau cemberut, sebenarnya kau ada masalah apa?” Tanya Minho yang membuat
So Eun bingung menjawab pertanyaannya.
“A-ani
Minho-ssi hanya saja aku ada masalah
pribadi?” Jelas So Eun.
“Jeongmal? Baiklah kalau kau tidak mau
memberitahukan masalahmu, tapi kau tidak boleh memasang muka seperti itu,
itu sangat mengganggu pemandanganku” Ejek Minho.
“Mwo? Apa maksud mu? Apa kau sedang
menggodaku?” Marah So eun.
“Kalau
kau tidak mau kugoda sebaiknya kau jangan cemberut. Tersenyumlah So eun”
“Mwo? Kau menyuruhku untuk tersenyum? Andwae!” Tegas So Eun.
“Hya, tersenyumlah kalau tidak...”
“Kalau tidak apa? Kau akan berbuat
apa padaku?” So Eun memotong pembicaraan Minho.
Tiba-tiba
saja Minho menggelitik tubuh So Eun dan membuat So Eun kegelian.
“Hya, Minho-ssi apa yang kau lakukan?” Teriak So Eun sambil tak bisa
menahan tawa
karena kegelian.
“Berjanjilah
kau akan tersenyum atau aku tidak akan berhenti menggelitikimu” Perintah Minho.
“Ne Minho-ssi, aku sudah berjanji, sekarang kau harus menghentikannya” Ucap
So Eun sambil tertawa.
Minho
pun menyudahi kelakuannya itu, dia menunggu reaksi wajah So Eun yang berjanji
akan
tersenyum.
“Baiklah
satu senyuman untuk Choi Minho” So Eun tersenyum sambil memamerkan deretan
giginya yang putih itu dan meletakkan kedua jarinya tepat disamping pipinya sambil membentuk huruf V.
“Kau
benar-benar imut Kim So Eun” Ucap Minho seraya mencubit pipi So Eun.
“Mwo? Kau bilang apa? Aku imut?
Jangan-jangan ...” So Eun menyipitkan matanya melihat kearah mata Minho.
“Jangan-jangan
apa? Jangan berfikiran yang aneh-aneh. Aku tidak menyukaimu, hanya saja aku
mengagumimu”
“Jeongmal? Berarti bisa dibilang kau ini
adalah fans-ku?” So Eun dengan percaya dirinnya berbicara seperti itu kepada Minho.
“N-ne.” Jawab Minho sedikit gugup, tanpa disadari pipi Minho
memerah. Melihat perubahan ekspresi Minho, sontak So Eun lagsung tertawa.
“Wae? Apa ada yang salah denganku” Tanya
Minho polos.
Denga cepat, So Eun mencubit pipi Minho yang membuat Minho sedikit
terkejut. “Kau lucu sekali Minho-ssi”
Ujar So Eun.
Kim
Bum POV :
Apa-apaan
mereka? Bermesraan didepanku, “Hya,
Kim So Eun apa kau ingin membuatku cemburu?” Benakku.
“Mwo? Kau bilang apa? Aku manis?
Jangan-jangan ...” So Eun menyipitkan matanya melihat kearah mata Minho.
“Jangan-jangan
apa? Jangan berfikiran yang aneh-aneh. Aku tidak menyukaimu, hanya saja aku
mengagumimu” Ujar Minho.
“Tanpa
diberitahupun aku sudah tau kalau kau menyukai So Eun, tidak usah berpura-pura
kalau kau adalah fans-nya.” Cibirku dalam hati.
“Jeongmal? Berarti bisa dibilang kau ini
adalah fans ku?” Ucap So Eun polos.
“N-ne.” Jawab Minho sedikit gugup, tanpa disadari pipi Minho
memerah.
“Ahahahahaha”
So Eun tertawa melihat tingkah Minho.
“Wae? Apa ada yang salah denganku” Tanya
Minho polos.
Tiba-tiba
So Eun mencubit pipi Minho, Minho
sedikit terkejut begitupun denganku.
Deg..deg..deg....
Hatiku
sakit sekali, aku benar-benar benci dengan perasaan ini. Perasaan apa ini? Apa ini yang biasa disebut
orang-orang sebagai cemburu?
Pipiku
memanas begitupun dengan hatiku.
Tapi
apa daya, aku hanya bisa melihat mereka berdua tertawa didepanku.
Suzy
POV :
Keberadaanku memang sudah dekat sekali dengan Kim Bum
sekarang. Tapi.. aku merasa seperti
diasingkan, dia selalu bersikap dingin terhadapku setelah insiden perpindahan
kelas tadi.
Saat
aku sedang memainkan Ponselku, aku mendengar percakapan antara So Eun dan namja yang duduk bersama So Eun.
Sungguh, mereka berdua terlihat
sangat serasi, aku sampai iri melihatnya.
Aku
tidak sengaja melihat kearah Kim Bum, ternyata dia juga sedang memperhatikan So
Eun dan namja tersebut sedang tertawa
bersama.
Aku
tidak tau apa yang sedang dirasakan Kim Bum saat melihat mereka, tetapi aku
bisa melihat ada kebencian dimata Kim Bum, dia seperti..seperti menahan rasa
sakit. Apakah dia cemburu?
Semoga
saja ini hanya perasaanku.
Author
POV :
Seonsaengnim melangkah
masuk
kekelas.
“Anak-anak! Kelas kita akan diadakan kelompok
belajar, karena 6 bulan lagi kita akan mengadakan ujian kelulusan. Maka dari
itu saya akan membacakan kelompok belajar itu sekarang.”
“Baiklah
kelompok pertama...” Seonsaengnim
membacakan kelompok sesuai urutan.
So
Eun hanya membolak-balik bukunya saat Seongsaengnim
menyebutkan anggota dari masing-masing kelompok.
“Kim
So Eun dan Kim Sang Bum.”
So Eun mendengarnya, bahkan ucapan Seonsaengnim
tadi sangat jelas terdengar di telinga So Eun. Tapi wajahnya tetap terpacu kearah buku. Dia berusaha untuk
menyembunyikan kekagetannya dari Kim bum.
***
“Teng..
nong... neng ..nong”
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran berakhir.
So
Eun sedang berjalan keluar gerbang
bersama Taeyeon sahabatnya, tiba-tiba ada suara seorang Namja yang memanggilnya dari belakang.
So
Eun POV :
Aku
menoleh kebelakang, ternyata Kim Bum yang memanggilku. Untuk apa dia
memanggilku?
“Hey
Kim So Eun, aku sudah mencarimu kemana-mana.” Ujar Kim Bum yang membuatku sedikit terkejut.
“Mwo? Kau mencariku? Memang ada hal apa sampai kau mencariku?” Tanyaku
pada Kim Bum.
“Apa
kau lupa? Kita inikan satu kelompok. Aku mencarimu karena aku ingin
merundingkan jadwal pertemuan kelompok belajar kita. Apa kau ada waktu sekarang
?” Tanyanya.
“Hya So Eun-ah aku tidak mau mengganggu
acara pertemuan kalian berdua, sebaiknya aku pulang sekarang. Annyeong So Eun.” Ujar Taeyeon sambil
tersenyum geli saat melihatku bicara dengan Kim Bum.
“Gomawo sudah memberiku kesempatan untuk
bicara dengan So Eun, namaku Kim Sang Bum.” Ujar Kim Bum memperkenalkan
diri pada temanku Taeyeon.
“Naneun Kim Taeyeon imnida, tolong jaga temanku ya. Annyeong
Kim Bum-ssi” Ucap Taeyeon.
“Annyeong.”
Taeyeon
melangkah pergi
untuk pulang, aku melihat punggung Taeyeon saat dia menjauh, tiba-tiba saja aku
merasa ada yang memegang tanganku.
“Kajja, kita pergi” Ajak Kim Bum sambil
menarik tanganku.
Pipiku
sekarang terasa sangat panas. Apa aku masih mengharapkannya? Mollayo, aku benar-benar bingung.
Kim Bum menarik tanganku hingga sampai ditempat parkiran.
“Ayo naik.” Perintah Kim Bum. Di sampingnya terdapat sebuah
motor
berwarna hitam.
“Sepertinya
aku pernah melihat motor ini sebelumnya? Tapi dimana ya?” Tanya ku pada Kim
Bum.
“Jeongmal? Mungkin itu hanya perasaanmu
saja” Jawab Kim Bum.
Tanpa
pikir
panjang aku langsung menaiki motor tersebut.
“Pegangan
yang kuat, aku akan menambah kecepatan” Perintah Kim Bum.
“N-ne” Jawab So Eun gugup.
Lalu So Eun
memegang kerah baju Kim Bum dengan kencang.
Tidak sampai 10 menit, sebuah mobil yang melaju di
depan Kim
Bum tiba-tiba berhenti mendadak. Kim Bum yang berada tepat dibelakang mobil
tersebut akhirnya
mengerem motornya dengan kencang agar tidak menabrak mobil tersebut.
Kim
So Eun hampir saja terjatuh karna dia hanya memegang kerah baju Kim Bum.
“Hya Kim So Eun tadikan sudah kukatakan
pegang yang erat, tapi kau hanya memegang kerah bajuku. Kalau tadi kau terjatuh
bagaimana?” Bentak Kim bum.
“Mi-mianhae Kim Bum-ssi” Ucap So Eun.
“Baiklah
aku memaafkanmu, tapi kau harus pegangan yang erat agar kejadian tadi tak
terulang lagi.” Perintah Kim Bum.
So
Eun mengiyakan perintah Kim Bum, lalu dia memegang baju di bagian pinggang Kim Bum.
“Hya! sudah kubilang pegangan yang
erat! Apa kau sangat malu jalan
denganku.” Omel Kim Bum.
“A-aniya,
hanya saja aku ...” So Eun bingung mau menjawab apa, tiba-tiba saja Kim Bum
menarik tangan So Eun dan meletakkan tangannya di pinggang Kim Bum, tepatnya So
Eun memeluk pinggang Kim Bum.
Tanpa
sepengetahuan So Eun, Kim Bum tersenyum senang.
“Kim
Bum-ssi ...” Panggil So Eun.
“Ne Kim So Eun” Jawab Kim bum lembut.
“Apa
kau tidak malu dipeluk olehku” Tanya So Eun.
“Malu?
Kenapa harus malu? Inikan demi keselamatanmu. Aku juga menepati janjiku pada
Taeyeon untuk menjagamu” Ujar Kim Bum.
So
Eun POV :
Omo, pipiku memerah! Jantungku juga berdetak dengan
cepat, rasanya aku ingin berteriak sekencang mungkin, tapi apakah Kim Bum tak
malu dipeluk olehku? Aku inikan hanya sekedar berteman dengannya.
Sebaiknya
aku menanyakannya langsung pada Kim Bum.
“Kim
Bum-ssi ...” Panggilku.
“Ne Kim So Eun” Jawabnya lembut.
“Apa
kau tidak malu dipeluk olehku” Tanyaku memberanikan diri.
“Malu?
Kenapa harus malu? Inikan demi keselamatanmu. Aku juga menepati janjiku pada
Taeyeon untuk menjagamu” Ujarnya yang membuat jantungku berdetak semangkin
kencang.
“Sudahlah
sebaiknya kita pergi sekarang, hari sudah semakin sore” Tambahnya.
Author
POV :
Akhirnya
mereka berdua sampai di sungai Han.
“Kim
Bum-ssi boleh aku bertanya?” Tanya So
Eun.
“Ne” Jawabnya singkat.
“Mengapa
kau memilih tempat ini sebagai tempat perundingan kita?”
“Karna
disini sangat tenang dan itu membuatku sangat nyaman.”
So
Eun mengangguk pertanda dia mengerti dengan jawaban dari Kim Bum.
Satu jam kemudian, setelah sibuk merundingkan ini-itu,
merekapun menyadari bahwa langit telah memeritahkan mereka untuk pulang.
“Sebaiknya
kita pulang karna sekarang cuacanya sedang mendung” Perintah Kim Bum.
“Baiklah,
kajja!”
Disepanjang
perjalanan Kim Bum fokus kepada kemudinya karena dia menancap gas sekencang
mugking karna
hujan sudah mau turun.
Tes..tes..tes..
Rintik
hujan mulai membasahi bumi, dan lama kelamaan hujan tersebut menjadi deras,
So
Eun POV :
Semakin
lama hujan semakin deras bajukupun basah begitu juga dengan Kim Bum, tetapi Kim
Bum masih saja mengendarai motornya.
“Kim
Bum-ssi apa kita tidak bisa berteduh
dulu?” Tanyaku.
“Untuk
apa berteduh, sedikit lagi kita akan sampai dirumahku” Jawabnya.
“hatciih..” Aku bersin
berkali-kali karna begitu dingin.
“So
Eun-ah kau tak apa? Baiklah ayo kita
berteduh” Ajaknya.
“Baiklah”
Jawabku.
Aku
dan Kim Bum berteduh disebuah halte bus yang dimana tidak ada satu orangpun
disana.
“So
Eun apa kau sangat kedinginan” Tanyanya.
“Ne” Jawabku dengan jujur.
Kim
Bum berjalan perlahan mendekat kearahku, tiba-tiba saja dia memelukku.
Sontak aku
terkejut, namun aku berusaha untuk menyembunyikan kekagetanku darinya.
“So
Eun-ah.. Mianhae karena aku kau jadi sakit, mianhae karna aku tidak mau berhenti
saat kau mengajakku untuk berteduh, dan mianhae karna aku hanya bisa melakukan
ini saat kau sedang kedinginan.” Ucapnya panjang lebar.
“Gwaencanha Kim Bum-ssi” Jawabku.
“So
Eun-ah bolehkah aku bertanya satu
hal?” Tanyanya.
“Apa
itu?”
“Mengapa
jantungmu berdetak sangat kencang sekali?”
Pertanyaan
Kim Bum membuatku salah tingkah, aku bingung jawaban apa yang harus kukatan
padanya.
Aduuh... so sweet-nya Kim Bum... >< So Eun bakal jawab apa ya kira-kira? Masa sih dia mau ngaku? Aduh penasaran! Stay tune for the next part :D
Oiya padahal yang baca banyak, tapi comment sepi banget dah -,- lama-lama entar author gantung diri aja dah *eh? ._.v haha minta comment-nya ya kawan :3 papay~
romanca thor.... aaaaaaaa ><
BalasHapuswah ff nya makin kesini makin bagus eon
BalasHapus