Kamis, 21 Februari 2013

Fanfiction: Remember Me, "Kim Sang Bum" [Part 5]


Para calon readers *lebay ya?* jangan lupa, sebelum nutup halaman ini dan yang udah selesai baca, dikasih komentar dong :o kan lumayan tuh bikin author seneng atau bahkan sedih (?)

Oiya, ini aku buain cover baru loooh~ bagus gak? mian jelek :( Soalnya aku pengen bikin cover yang ada Minho nya >,< hehe..

POKOKNYA YANG GAK MAU COMMENT
GAK USAH BACA! *kejem ya? -_- haha

diingetin lagi nih! COMMENT! *haha ga nyelow

hehe.. okay, yuk langsung scroll ke bawah :D



 (cover by adlina @koreanshine)

Title: Remember Me, "Kim Sang Bom" (part 5)
Author: Tasyadas
Cast: Kim Bum, Kim So Eun, Minho SHINee, Suzy miss A
Genre: Sad Romance


Belpun berbunyi, menandakan sudah waktunya pergantian jam pelajaran. Seongsaengnim mengakhiri pelajarannya dan keluar dari kelas.

Terlihat jelas bahwa So Eun kini sedang murung karna kejadian setelah istirahat tadi dan kini ia sedang merenungi nasibnya. Minho yang melihatnyapun kebingungan dan langsung bertanya kepada So Eun.

Hya, So Eun kau kenapa? Aku melihat dari tadi kau cemberut, sebenarnya kau ada masalah apa?” Tanya Minho yang membuat So Eun bingung menjawab pertanyaannya.

A-ani Minho-ssi hanya saja aku ada masalah pribadi?” Jelas So Eun.

Jeongmal? Baiklah kalau kau tidak mau memberitahukan masalahmu, tapi kau tidak boleh memasang muka seperti itu, itu sangat mengganggu pemandanganku” Ejek Minho.

Mwo? Apa maksud mu? Apa kau sedang menggodaku?” Marah So eun.

“Kalau kau tidak mau kugoda sebaiknya kau jangan cemberut. Tersenyumlah So eun”

Mwo? Kau menyuruhku untuk tersenyum? Andwae!” Tegas So Eun.

Hya, tersenyumlah kalau tidak...”

“Kalau tidak apa? Kau akan berbuat apa padaku?” So Eun memotong pembicaraan Minho.
                                                                                                                                                                                                        
Tiba-tiba saja Minho menggelitik tubuh So Eun dan membuat So Eun kegelian.

Hya, Minho-ssi apa yang kau lakukan?” Teriak So Eun sambil tak bisa menahan tawa karena kegelian.

“Berjanjilah kau akan tersenyum atau aku tidak akan berhenti menggelitikimu” Perintah Minho.

Ne Minho-ssi, aku sudah berjanji, sekarang kau harus menghentikannya” Ucap So Eun sambil tertawa.

Minho pun menyudahi kelakuannya itu, dia menunggu reaksi wajah So Eun yang berjanji akan tersenyum.

“Baiklah satu senyuman untuk Choi Minho” So Eun tersenyum sambil memamerkan deretan giginya yang putih itu dan meletakkan kedua jarinya tepat disamping pipinya sambil membentuk huruf V.

“Kau benar-benar imut Kim So Eun” Ucap Minho seraya mencubit pipi So Eun.

Mwo? Kau bilang apa? Aku imut? Jangan-jangan ...” So Eun menyipitkan matanya melihat kearah mata Minho.

“Jangan-jangan apa? Jangan berfikiran yang aneh-aneh. Aku tidak menyukaimu, hanya saja aku mengagumimu”

Jeongmal? Berarti bisa dibilang kau ini adalah fans-ku?” So Eun dengan percaya dirinnya berbicara seperti itu kepada Minho.

N-ne.” Jawab Minho sedikit gugup, tanpa disadari pipi Minho memerah. Melihat perubahan ekspresi Minho, sontak So Eun lagsung tertawa.

Wae? Apa ada yang salah denganku” Tanya Minho polos.

Denga cepat, So Eun mencubit pipi Minho yang membuat Minho sedikit terkejut. “Kau lucu sekali Minho-ssi” Ujar So Eun.


Kim Bum POV :

Apa-apaan mereka? Bermesraan didepanku, “Hya, Kim So Eun apa kau ingin membuatku cemburu?” Benakku.

Mwo? Kau bilang apa? Aku manis? Jangan-jangan ...” So Eun menyipitkan matanya melihat kearah mata Minho.

“Jangan-jangan apa? Jangan berfikiran yang aneh-aneh. Aku tidak menyukaimu, hanya saja aku mengagumimu” Ujar Minho.

“Tanpa diberitahupun aku sudah tau kalau kau menyukai So Eun, tidak usah berpura-pura kalau kau adalah fans-nya.” Cibirku dalam hati.

Jeongmal? Berarti bisa dibilang kau ini adalah fans ku?” Ucap So Eun polos.

N-ne.” Jawab Minho sedikit gugup, tanpa disadari pipi Minho memerah.

“Ahahahahaha” So Eun tertawa melihat tingkah Minho.

Wae? Apa ada yang salah denganku” Tanya Minho polos.

Tiba-tiba So Eun mencubit pipi Minho,  Minho sedikit terkejut begitupun denganku.

Deg..deg..deg....
Hatiku sakit sekali, aku benar-benar benci dengan perasaan ini.  Perasaan apa ini? Apa ini yang biasa disebut orang-orang sebagai cemburu?
Pipiku memanas begitupun dengan hatiku. Tapi apa daya, aku hanya bisa melihat mereka berdua tertawa didepanku.


Suzy POV :

Keberadaanku  memang sudah dekat sekali dengan Kim Bum sekarang. Tapi.. aku merasa seperti diasingkan, dia selalu bersikap dingin terhadapku setelah insiden perpindahan kelas tadi.

Saat aku sedang memainkan Ponselku, aku mendengar percakapan antara So Eun dan namja yang duduk bersama So Eun. Sungguh, mereka berdua terlihat sangat serasi, aku sampai iri melihatnya.
Aku tidak sengaja melihat kearah Kim Bum, ternyata dia juga sedang memperhatikan So Eun dan namja tersebut sedang tertawa bersama.

Aku tidak tau apa yang sedang dirasakan Kim Bum saat melihat mereka, tetapi aku bisa melihat ada kebencian dimata Kim Bum, dia seperti..seperti menahan rasa sakit. Apakah dia cemburu?
Semoga saja ini hanya perasaanku.


Author POV :

Seonsaengnim melangkah masuk kekelas.

“Anak-anak! Kelas kita akan diadakan kelompok belajar, karena 6 bulan lagi kita akan mengadakan ujian kelulusan. Maka dari itu saya akan membacakan kelompok belajar itu sekarang.

“Baiklah kelompok pertama...” Seonsaengnim membacakan kelompok sesuai urutan.
So Eun hanya membolak-balik bukunya saat Seongsaengnim menyebutkan anggota dari masing-masing kelompok.

“Kim So Eun dan Kim Sang Bum.

So Eun mendengarnya, bahkan ucapan Seonsaengnim tadi sangat jelas terdengar di telinga So Eun.  Tapi wajahnya tetap terpacu kearah buku. Dia berusaha untuk menyembunyikan kekagetannya dari Kim bum.

***

“Teng.. nong... neng ..nong”
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran berakhir.
So Eun sedang berjalan keluar gerbang  bersama Taeyeon sahabatnya, tiba-tiba ada suara seorang Namja yang memanggilnya dari belakang.


So Eun POV :

Aku menoleh kebelakang, ternyata Kim Bum yang memanggilku. Untuk apa dia memanggilku?

“Hey Kim So Eun, aku sudah mencarimu kemana-mana.  Ujar Kim Bum yang membuatku sedikit terkejut.

Mwo? Kau mencariku? Memang ada hal apa sampai kau mencariku?” Tanyaku pada Kim Bum.

“Apa kau lupa? Kita inikan satu kelompok. Aku mencarimu karena aku ingin merundingkan jadwal pertemuan kelompok belajar kita. Apa kau ada waktu sekarang ?” Tanyanya.

Hya So Eun-ah aku tidak mau mengganggu acara pertemuan kalian berdua, sebaiknya aku pulang sekarang. Annyeong So Eun.” Ujar Taeyeon sambil tersenyum geli saat melihatku bicara dengan Kim Bum.

Gomawo sudah memberiku kesempatan untuk bicara dengan So Eun, namaku Kim Sang Bum.” Ujar Kim Bum memperkenalkan diri pada temanku Taeyeon.

Naneun Kim Taeyeon imnida, tolong jaga temanku ya. Annyeong Kim Bum-ssi” Ucap Taeyeon.

Annyeong.

Taeyeon melangkah pergi untuk pulang, aku melihat punggung Taeyeon saat dia menjauh, tiba-tiba saja aku merasa ada yang memegang tanganku.

Kajja, kita pergi” Ajak Kim Bum sambil menarik tanganku.

Pipiku sekarang terasa sangat panas. Apa aku masih mengharapkannya? Mollayo, aku benar-benar bingung.

Kim Bum menarik tanganku hingga sampai ditempat parkiran.

Ayo naik.” Perintah Kim Bum. Di sampingnya terdapat sebuah motor berwarna hitam.

“Sepertinya aku pernah melihat motor ini sebelumnya? Tapi dimana ya?” Tanya ku pada Kim Bum.

Jeongmal? Mungkin itu hanya perasaanmu saja” Jawab Kim Bum.

Tanpa pikir panjang aku langsung menaiki motor tersebut.

“Pegangan yang kuat, aku akan menambah kecepatan” Perintah Kim Bum.

N-ne” Jawab So Eun gugup. Lalu So Eun memegang kerah baju Kim Bum dengan kencang.


Tidak sampai 10 menit, sebuah mobil yang melaju di depan Kim Bum tiba-tiba berhenti mendadak. Kim Bum yang berada tepat dibelakang mobil tersebut akhirnya mengerem motornya dengan kencang agar tidak menabrak mobil tersebut.

Kim So Eun hampir saja terjatuh karna dia hanya memegang kerah baju Kim Bum.

Hya Kim So Eun tadikan sudah kukatakan pegang yang erat, tapi kau hanya memegang kerah bajuku. Kalau tadi kau terjatuh bagaimana?” Bentak Kim bum.

Mi-mianhae Kim Bum-ssi” Ucap So Eun.

“Baiklah aku memaafkanmu, tapi kau harus pegangan yang erat agar kejadian tadi tak terulang lagi.” Perintah Kim Bum.

So Eun mengiyakan perintah Kim Bum, lalu dia memegang baju di bagian pinggang Kim Bum.

Hya! sudah kubilang pegangan yang erat! Apa kau sangat malu  jalan denganku.” Omel Kim Bum.

A-aniya, hanya saja aku ...” So Eun bingung mau menjawab apa, tiba-tiba saja Kim Bum menarik tangan So Eun dan meletakkan tangannya di pinggang Kim Bum, tepatnya So Eun memeluk pinggang Kim Bum.

Tanpa sepengetahuan So Eun, Kim Bum tersenyum senang.

“Kim Bum-ssi ...” Panggil So Eun.
Ne Kim So Eun” Jawab Kim bum lembut.
“Apa kau tidak malu dipeluk olehku” Tanya So Eun.

“Malu? Kenapa harus malu? Inikan demi keselamatanmu. Aku juga menepati janjiku pada Taeyeon untuk menjagamu” Ujar Kim Bum.



So Eun POV :

Omo, pipiku memerah! Jantungku juga berdetak dengan cepat, rasanya aku ingin berteriak sekencang mungkin, tapi apakah Kim Bum tak malu dipeluk olehku? Aku inikan hanya sekedar berteman dengannya.

Sebaiknya aku menanyakannya langsung pada Kim Bum.

“Kim Bum-ssi ...” Panggilku.

Ne Kim So Eun” Jawabnya lembut.

“Apa kau tidak malu dipeluk olehku” Tanyaku memberanikan diri.

“Malu? Kenapa harus malu? Inikan demi keselamatanmu. Aku juga menepati janjiku pada Taeyeon untuk menjagamu” Ujarnya yang membuat jantungku berdetak semangkin kencang.

“Sudahlah sebaiknya kita pergi sekarang, hari sudah semakin sore” Tambahnya.


Author POV :

Akhirnya mereka berdua sampai di sungai Han.

“Kim Bum-ssi boleh aku bertanya?” Tanya So Eun.

Ne” Jawabnya singkat.

“Mengapa kau memilih tempat ini sebagai tempat perundingan kita?”

“Karna disini sangat tenang dan itu membuatku sangat nyaman.

So Eun mengangguk pertanda dia mengerti dengan jawaban dari Kim Bum.

Satu jam kemudian, setelah sibuk merundingkan ini-itu, merekapun menyadari bahwa langit telah memeritahkan mereka untuk pulang.

“Sebaiknya kita pulang karna sekarang cuacanya sedang mendung” Perintah Kim Bum.

“Baiklah, kajja!”

Disepanjang perjalanan Kim Bum fokus kepada kemudinya karena dia menancap gas sekencang mugking karna hujan sudah mau turun.

Tes..tes..tes..
Rintik hujan mulai membasahi bumi, dan lama kelamaan hujan tersebut menjadi deras,


So Eun POV :

Semakin lama hujan semakin deras bajukupun basah begitu juga dengan Kim Bum, tetapi Kim Bum masih saja mengendarai motornya.

“Kim Bum-ssi apa kita tidak bisa berteduh dulu?” Tanyaku.

“Untuk apa berteduh, sedikit lagi kita akan sampai dirumahku” Jawabnya.

“hatciih..” Aku bersin berkali-kali karna begitu dingin.

“So Eun-ah kau tak apa? Baiklah ayo kita berteduh” Ajaknya.

“Baiklah” Jawabku.

Aku dan Kim Bum berteduh disebuah halte bus yang dimana tidak ada satu orangpun disana.

“So Eun apa kau sangat kedinginan” Tanyanya.

Ne” Jawabku dengan jujur.

Kim Bum berjalan perlahan mendekat kearahku, tiba-tiba saja dia memelukku. Sontak aku terkejut, namun aku berusaha untuk menyembunyikan kekagetanku darinya.

“So Eun-ah.. Mianhae karena aku kau jadi sakit, mianhae karna aku tidak mau berhenti saat kau mengajakku untuk berteduh, dan mianhae karna aku hanya bisa melakukan ini saat kau sedang kedinginan.” Ucapnya panjang lebar.

Gwaencanha Kim Bum-ssi” Jawabku.

“So Eun-ah bolehkah aku bertanya satu hal?” Tanyanya.

“Apa itu?”

“Mengapa jantungmu berdetak sangat kencang sekali?”

Pertanyaan Kim Bum membuatku salah tingkah, aku bingung jawaban apa yang harus kukatan padanya.

~ to be continued ~


Aduuh... so sweet-nya Kim Bum... >< So Eun bakal jawab apa ya kira-kira? Masa sih dia mau ngaku? Aduh penasaran! Stay tune for the next part :D

Oiya padahal yang baca banyak, tapi comment sepi banget dah -,- lama-lama entar author gantung diri aja dah *eh? ._.v haha minta comment-nya ya kawan :3 papay~

2 komentar: