Minggu, 26 Mei 2013

Fanfiction: Remember Me, "Kim Sang Bum" [Part 7]


Para calon readers *lebay ya?* jangan lupa, sebelum nutup halaman ini dan yang udah selesai baca, dikasih komentar dong :o kan lumayan tuh bikin author seneng atau bahkan sedih (?)


POKOKNYA YANG GAK MAU COMMENT
GAK USAH BACA! *kejem ya? -_- haha

diingetin lagi nih! COMMENT! *haha ga nyelow

hehe.. okay, yuk langsung scroll ke bawah :D



 (cover by adlina @koreanshine)

Title: Remember Me, "Kim Sang Bom" (part 7)
Author: Tasyadas
Cast: Kim Bum, Kim So Eun, Minho SHINee, Suzy miss A
Genre: Sad Romance


Minho POV :

Pukul 07:30 malam aku sedang mengerjakan tugas sekolahku, sungguh aku sangat bosan mengerjakan tugas ini, apalagi di luar huajan sangat deras dan membuat suhu udara menjadi sejuk. Lama-kelamaan mataku mulai menutup.

“zzzzzzzz,zzzzzz” Tiba-tiba terdengar suara getaran dari atas meja tempatku tertidur, aku yang belum sepenuhnya masuk ke alam mimpi langsung bangun dan mencari asal suara tersebut. Ternyata suara itu berasal dari HandPhone-ku, aku mengambilnya dan melihat layar HandPhone-ku dan disana ada sebuah pesan.


From : 084321XXXX

To      : Choi Minho



Minho-ssi tolong temui So Eun di suangi Han ia sedang kehujanan, Palliwa!




Bagitu membaca pesan singkat itu aku langsung mengambil payung dan pergi ke sungai Han, sebenarnya aku juga tidak tahu siapa yang mengirim pesan tersebut kepadaku, tapi karena orang itu membawa nama So Eun aku jadi tidak perduli dengan kebenaran dari isi pesan tersebut, yang penting aku harus memastikan apakah benar So Eun ada disana, tapi apa yang dilakukannya disana disaat hujan deras seperti ini?

Author POV :

Minho pergi kesungai Han dengan beribu pertanyaan memenuhi pikirannya.
Beberapa saat kemudian ia telah sampai dan mengedarkan pandangannya untuk mencari So Eun.
“So Eun-ah..So Eun!!” Teriak Minho.
Tak lama kemudian Minho melihat seorang yeoja sedang duduk dengan posisi tangan yang memeluk kedua kakinya di tengah hujan.
“So Eun?” Minho datang dan menyentuh pelan pundak yeoja tersebut.
Yeoja itupun melihat ke arah Minho, seketika mata Minho membulat.
Ya, So Eun-ah! Apa yang kau lakukan ditengah hujan seperti ini? Apa kau tidak takut sakit? Lihatlah wajahmu sudah sangat pucat, dan..dan ada apa dengan matamu, apa kau menangis tadi? Siapa yang membuatmu menangis seperti ini So Eun-ah?” Tanya Minho panjang lebar sambil memeluk tubuh So Eun.
“Minho-ssi...” Terdengar suara So Eun samar-samar. Suaranya begitu tercekat di tenggorakan.
“Sakitdadaku sakit sekali. Apa kau bisa menyembuhkannya? Apa kau mampu menghilangkan rasa sakit ini?” Ucap So Eun sambil menangis terisak.
Ya, So Eun-ah jangan menangis lagi, lebih baik aku mengantarmu pulang sekarang.

Minho menggendong So Eun untuk mengantarnya pulang. So Eun berada dipunggung Minho sekarang, ia masih bisa mendengar dengan jelas suara tangisan So Eun dibalik punggungnya.


So Eun POV :

Aku tak bisa menahan rasa sakit di dadaku, rasa sukaku selama tiga tahun hanyalah rasa suka anak remaja pada umumnya, ku fikir Kim Bum tidak suka dengan keberadaanku, tenang saja Kim Bum aku janji padamu aku akan melupakanmu walaupun itu sangat sulit bagiku.
Tanpa kusadari aku sudah sampai dirumah. Minho memencet bel yang ada disamping pintu rumahku, tidak lama kemudian eomma keluar dan mulai panik saat melihatku yang sudah basah kuyup dengan pipi dan hidung yang memerah.

Omo, ada apa dengan So Eun kenapa dia bisa menjadi seperti ini?”
“Aku tidak tau penyebabnya aku hanya kebetulan melihatnya dipinggir sungai Han, kalau eommonie ingin lebih tau lebih lanjut lebih baik tanyakan saja pada So Eun saat sudah membaikkan nanti.

Minho membawaku ke dalam kamar dan meletakkanku ditempat tidurku, tiba-tiba eomma datang lagi dengan membawa handuk dan secangkir teh.
“Sebaiknya kau pulang hari sudah semakin larut” Perintah Eomma.
“Baiklah Eommonie” Jawab Minho.



Kim Bum POV :


Keesokan harinya aku sengaja datang terlambat kesekolah, entah kenapa aku tidak tega melihat wajah So Eun yang terlihat kecewa.

Aku sampai disekolah tepat saat bel berbunyi, tapi aku belum melihat So Eun ataupun tasnya di
tempat duduknya.

Good Morning Kim Bum-ssi!!” Teriak Suzy saat aku tiba dikelas.
Hya! Kecilkan suaramu itu, sejak kapan kau menggunakan bahasa inggris saat berbicara denganku?” Ucapku, tapi tetap saja dia tidak memperdulikanku dan terus saja bergelayutan ditangan kiriku. Tidak lama kemudian Seonsaengnim datang bersama dengan Minho.

Hya, Minho-ssi apa kau tau kenapa So Eun masih belum datang sampai sekarang?” Tanyaku memberanikan diri.
Anniyo, aku belum dapat kabar mengenai So Eun hari ini.” Jawab Minho.

Seonsaengnim mulai mengajar didepan kelas, tapi aku masih saja terpikir oleh So Eun. Waktu sudah lewat 30 menit, tapi So Eun masih belum datang juga, apakah dia baik-baik saja?
“Annyeong Seonsaengnim, Mianhae aku terlambat” Tiba-tiba terdengar suara So Eun dari depan kelas, aku langsung menoleh kearah suara tersebut.

Mwo?! ada apa dengannya? Kenapa wajahnya jadi sangat pucat seperti itu? Apa dia sakit karna kehujanan kemarin?


Author POV :


“Kim So Eun kau sudah setengah jam terlambat, itu sudah melewati batas. Kau harus dihukum, sekarang berjongkok dengan tangan diangkat!” Perintah Seonsaengnim.

So Eun menuruti perintah Seonsaengnim dan langsung pergi keluar kelas. Kim Bum hanya bisa melihat So Eun dari bangkunya.

Baik anak-anak sekarang buka pekerjaan rumah kalian masing-masing.

“Maaf Seonsaengnim aku lupa membawa pekerjaan rumahku.” Tiba-tiba terdengar suara Kim Bum dari belakang kelas, Seonsaengnim langsung melihat ke asal suara tersebut.
“Kau boleh mengumpulkannya besok Kim Bum-ssi, aku tau kemarin sore kau tidak sempat mengerjakan pekerjaan rumahmu karna kau sedang check-up kerumah sakit”
Mendengar percakapan antara Kim Bum dan Seonsaengnim anak-anak serempak menoleh kearah Kim Bum termasuk Suzy dan Minho.
Eoh? apa yang sedang kau bicarakan Seonsaengnim? Kemarin aku dirumah saja dan tidak berpergian kemanapun, aku sudah mengerjakan pekerjaan rumahku, hanya saja aku lupa memasukkannya kedalam tasku.” Ucap Kim Bum sambil menggaruk-garukkan kepalanya.
Keu..keundae Kim Bum-ssi, Eomma-mu menelfonku kemarin katanya kau sedang check-up kerumah sakit jadi kau tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumahmu.” Ucap Seonsaengnim membela diri.
“Mungkin itu hanya orang kurang kerjaan yang sedang mengerjaimu Seonsaengnim, sudahlah kau tidak usah terus-terusan membelaku, aku tidak enak dengan murid-murid yang lainnya seharusnya aku mendapatkan hukuman karna tidak membawa pekerjaan rumahku.” Kim Bum memberikan jawaban yang tidak logis kepada Seonsaengnim sehingga membuat anak-anak merasa ada yang aneh dengan Kim Bum.


Kim Bum POV :


“Mungkin itu hanya orang kurang kerjaan yang sedang mengerjaimu Seonsaengnim, sudahlah kau tidak usah terus-terusan membelaku, aku tidak enak dengan murid-murid yang lainnya seharusnya aku mendapatkan hukuman karna tidak membawa pekerjaan rumahku” Aku langsung bangkit dari tempat dudukku dan berjalan keluar kelas untuk menjalani hukumanku, sebenarnya aku membawa pekerjaan rumahku hanya saja aku sengaja tidak mengumpulkannya agar aku bisa melihat keadaan So Eun di luar, sungguh aku sangat khawatir dengan keadaan So Eun.

Sesampainya diluar kelas aku melihat So Eun sedang menjalankan hukumannya. Pandangannya hanya lurus kedepan, bahkan saat aku sedang berjongkok disampingnya dia tetap tidak melihat ke arahku, pandangannya seperti kosong dia seperti tidak perduli dengan keadaan disekitarnya.

“Ehem...” Gurauku agar So Eun menoleh kearahku, tapi tetap saja pandangannya hanya lurus ke depan.
“So Eun-ah.” Ujarku memberanikan diri.
“Kalau kau ingin membicarakan hal yang tidak penting sebaiknya tutup saja mulutmu itu, aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun.” Ucapnya singkat, padat dan jelas.
Setelah dia berbicara seperti itu aku tidak berani berbicara didepannya lagi.

Beberapa menit kemudian bel sekolahpun berbunyi menandakan jam istirahat dimulai.  So Eun yang mendengarnya langsung berdiri menyudahi hukumannya dan berjalan masuk kekelas, aku ikut berjalan di belakangnya untuk masuk ke kelas.

Hya oppa, kau harus menjelaskan kepadaku maksud pembicaraanmu dengan Seonsaengnim tadi.
Teriak Suzy.
Dengan sigap aku berlari kebangkuku dan menutup mulut Suzy agar dia tidak berbicara yang tidak-
tidak lagi karna aku takut So Eun mendengarnya.
Aku menoleh kebangku So Eun untuk memastikan apakah dia merasa curiga atau tidak dengan pembicaraanku dengan Suzy.

Saat aku menoleh kebangku So Eun aku melihat Minho sedang berbisik di telinga So Eun, sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain.
Setelah selesai berbisik di telinga So Eun, Minho berjalan keluar kelas dan So Eun mengikutinya dari belakang.

Sungguh aku sangat merasa aneh sekaligus penasaran dengan pembicaraan mereka, sangkin penasarannya aku mengikuti mereka berdua dengan jarak yang sedikit jauh.
Mereka berjalan melalui koridor sekolah dan menaiki tangga menuju ke loteng sekolah.
“Apa yang ingin mereka lakukan di loteng? Apa Minho ingin menyatakan perasaannya kepada So Eun?” Ucapku pelan sambil mengintip dari balik pintu loteng.
Tiba-tiba Chu~ mereka berdua berciuman, apakah tebakanku benar. Apakah So Eun sudah menjadi Yeojachingu Minho sekarang? Andwae! Mengapa dadaku terasa panas, pipiku juga.

~To be Continued~\


Gimana nih kelanjutannya? Apakah salah paham ini bakal selesai atau bakal jadi bumerang antara Kim Bum dan So Eun? Aduh Minho jadi orang ketiga ya disini :0 wkwk okeee... see you next part :D keep reading ya^^

5 komentar:

  1. waduhhhhhhh,<<< kasian oppa kim bum (unnie so eun tega sekali )
    penasarannnnnnnnnnnn>>>> ditunggu kelanjutannya
    TOP buat autor

    #BUMSSO LOVERS#

    BalasHapus
  2. Mian baru komen di part ini, ya ampunnn gmna ini bumssonya?? Minho juga suka ama soeun,
    Eh bum emang sakit apa ko harus check up?
    Ya ampunnn kenapa minho ama soeun kisseu??
    Penasaran ditunggu next partnya ya...

    BalasHapus
  3. wuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh tothor.....plis..jebaalll.... slh pahamna jgn berlarut2 bgt y! ditunggu nextpartna!!

    BalasHapus
  4. lanjut dong lanjutt.. penasaran nihh.. keke

    BalasHapus